www.waimusal.com – Video salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tengah, Sukri Waillisa, melempar mik dan membanting-banting meja saat rapat viral di media sosial. Sukri kesal Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal tidak hadir dalam rapat yang membahas COVID-19 itu.
Dilihat detikcom pada Senin (4/5/2020), dalam video berdurasi 3 menit 35 detik itu terlihat Sukri memprotes pertemuan sebanyak 3 kali tapi tidak ada hasil. Dia meminta kehadiran Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Maluku Tengah hadir dan bersama-sama mencari solusi penanganan COVID-19.
“Artinya jujur mau bilang kalau kondisi ini eksekutif tidak ikhlas lihat daerah ini, saudara Bupati tidak ikhlas lihat masyarakat di daerah ini, kalau saudara Bupati ikhlas tidak mungkin langkah yang diambil seperti Bupati seperti ini pimpinan? Hari ini kita sudah melakukan pertemuan ke 3 kali tapi apa hasil pertemuan kita buang-buang energi, kita tahu regulasi, kita datang ke sini, kita panggil tim gugus bukan untuk diceramahi, pimpinan, tapi bagaimana kita mencari solusi dan menjawab harapan apa yang menjadi harapan masyarakat kita ini sudah model bagaimana ini,” kata Sukri.
Sukri, anggota Dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tampak memukul-mukul meja dan berdiri. Dia langsung melempar mik lalu membalikkan mejanya dan meja rekan sebelahnya.
“DPR ini barang parlente, ini semua parlente-parlente saja, ini kerja model apa ini, masyarakat butuh sentuhan tapi apa yang kita berikan buat mereka, Pak Sekda buka mata, buka hati jangan karena ada kepentingan, makanya pimpinan hadirkan saudara bupati,” ujarnya.
Menurut Sukri, bupati tidak menghiraukan DPRD. Sementara, katanya, warga Maluku Tengah terus bertanya tentang langkah penanganan Corona.
“Mungkin teman-teman lain tidak di-bully tapi kita tiap saat sampai HP satu dimatikan karena telepon masuk terus, SMS masuk terus kita mau jawab apa, jadi coba pimpinan buka mata dan buka hati itu rasa kepedulian pemimpin diharapkan masyarakat Maluku Tengah pimpinan, sebenarnya langkah apa yang kita buat hari ini, ini kesesalan saya pimpinan tidak sewajarnya saya lakukan ini tapi ini karena sudah lebih makanya pertemuan kayak begini bubar, bubar sudah, ini kenapa takut panggil bupati, kenapa, takut bupati tidak kasih proyek? Mari kita buka-bukaan,” lanjutnya.
Meski Sukri tetap memprotes atas ketidakhadiran Abua Tuasikal, anggota Dewan lainnya menyuruh pegawai setempat untuk memperbaiki meja. Tetapi meja yang sudah dirapikan lagi, Sukri kembali membanting meja dan meminta rapat tersebut bubar.
“Boleh atur kepentingan kita tapi jangan sampai korbankan kepentingan masyarakat di luar, jangan. Ini kalau atur seperti begini tunggu masyarakat mati dulu. Mudah-mudahan yang diam ini keluarga semua kena virus biar kalian sadar, jadi kalau kayak begini setop dengan cara-cara ini lebih baik bubar, bubar, bubar. bubar,” ujarnya.
Ketua DPP PKB Daniel Johan membenarkan Sukri Waillisa merupakan kader partainya. Sementara rapat tersebut berlangsung pekan lalu.
“Kejadiannya Kamis, 30 April, lalu, masyarakat Maluku menyambut baik karena itu mewakili kemarahan sekaligus aspirasi masyarakat atas ketidakjelasan yang berlarut-larut, kasihan karena masyarakat merasa putus asa tidak ada kebijakan atas kekhawatiran yang ada akibat bencana COVID-19,” kata Daniel saat dimintai konfirmasi.
Daniel menuturkan pihaknya mendorong agar mekanisme kebijakan bisa segera diambil tanpa perlu ada kemarahan.
“Saat ini yang diperlukan adalah bersatu gotong royong menyatukan hati untuk segera membantu masyarakat,” tuturnya.
Sumber : www.detik.com